Close Menu
Terkini.co
  • Nasional
  • DPR
  • MPR
  • DPD
  • Peristiwa
  • Polhukam

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Ray Zulham: PERBATI Siapkan Petinju Indonesia Tembus Ring Olimpiade

June 30, 2025

Menkop Budi Arie Pastikan Kopdes Merah Putih Dikelola Transparan

June 18, 2025

Serahkan Ambulans, Pendekar 08 Harap Warga Serpong Utara Eratkan Silaturahmi

June 9, 2025
Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook X (Twitter) Instagram
Terkini.co
Login
  • Nasional
  • DPR
  • MPR
  • DPD
  • Peristiwa
  • Polhukam
Terkini.co
Home»DPR»Menyalakan Asa di Tengah Bencana: Kisah Penanganan Longsor di Sukabumi
DPR

Menyalakan Asa di Tengah Bencana: Kisah Penanganan Longsor di Sukabumi

RedaksiBy RedaksiDecember 8, 2024No Comments3 Mins Read0 Views
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Kabupaten Sukabumi tengah berduka. Pergeseran tanah dan longsor yang terjadi di Desa Mekarsari telah meninggalkan luka mendalam bagi warganya. Infrastruktur yang hancur, jalanan terputus, dan ratusan jiwa mengungsi menyiratkan perjuangan baru untuk bangkit. Namun, di tengah kesulitan itu, ada harapan yang mulai menyala—didorong oleh kehadiran para pemimpin dan relawan yang tak tinggal diam.


Pada Jumat (6/12/2024) Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejahteraan Rakyat, Cucun Ahmad Syamsurijal, melangkah ke lokasi bencana dengan tujuan lebih dari sekadar meninjau. Kehadirannya adalah bentuk nyata dari upaya kemanusiaan: memberikan bantuan, memastikan penanganan berjalan cepat, dan membawa pesan bahwa warga tidak sendiri.


“Ini tugas kita bersama,” ujar Cucun tegas, saat meninjau jalan-jalan yang tertutup material longsor. Ia memastikan alat berat segera dikerahkan untuk membuka akses jalan yang terputus. Namun, bukan hanya akses fisik yang dipikirkan, melainkan juga akses kehidupan bagi para pengungsi yang kehilangan tempat tinggal mereka.


Mengobati Luka Fisik dan Psikologis


Di pengungsian, 72 kepala keluarga dengan total 260 jiwa masih berusaha menata ulang hidup. Kebanyakan dari mereka masih terkejut, dihantui kekhawatiran akan masa depan. “Kami butuh lebih dari sekadar tempat tinggal sementara,” keluh seorang pengungsi.


Cucun memahami betul kebutuhan ini. Ia mengoordinasikan penyediaan layanan trauma healing, khususnya bagi anak-anak yang mengalami trauma mendalam. “Mereka kaget dan khawatir. Trauma healing sangat penting untuk memulihkan kondisi psikologis mereka,” ungkapnya.


Selain itu, bantuan langsung berupa kebutuhan dasar seperti makanan dan selimut juga diberikan, sementara koordinasi dengan Kementerian Sosial terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan pengungsi terpenuhi.


Membangun Ulang dengan Harapan Baru


Namun, bagi Cucun, pemulihan bukan hanya soal mengembalikan yang hilang, tetapi juga membangun ulang dengan lebih baik. Ia mendorong pemerintah daerah dan pusat untuk bekerja sama dalam menata ulang kawasan terdampak agar lebih tahan terhadap bencana di masa depan. “Relokasi dan penataan ulang kawasan harus memperhatikan aspek geospasial dan risiko bencana,” katanya.


Cucun juga menyoroti pentingnya reformasi pengelolaan lingkungan, mengingat aktivitas tambang emas ilegal yang merusak ekosistem dan memperparah risiko bencana. “Ini tidak bisa ditawar. Pemerintah harus tegas dan konsisten dalam menjaga lingkungan,” ujarnya.


Menguatkan Peran Negara di Tengah Krisis


Sebagai perwakilan rakyat, Cucun juga membawa pesan penting ke tingkat nasional. Dalam rapat koordinasi dengan para pemangku kepentingan, ia menekankan pentingnya penguatan lembaga penanggulangan bencana seperti BNPB dan BMKG. “Indonesia adalah negara rawan bencana. Kita harus memperkuat mitigasi dan memastikan anggaran memadai untuk mendukung upaya ini,” tegasnya.


Ia juga mendesak percepatan pencairan dana bencana agar penanganan dapat dilakukan lebih efisien. Baginya, mitigasi bencana bukan hanya urusan teknis, tetapi juga kewajiban moral untuk melindungi kehidupan rakyat.


Harapan di Tengah Badai


Bencana di Sukabumi mengingatkan bahwa hidup bisa berubah dalam sekejap. Namun, kisah para pemimpin dan relawan yang bekerja bahu-membahu menunjukkan bahwa di tengah derita, selalu ada asa yang bisa dirajut kembali.


Cucun Ahmad Syamsurijal bukan hanya membawa bantuan, tetapi juga harapan. Dengan setiap langkahnya di Desa Mekarsari, ia menyalakan keyakinan bahwa masyarakat Sukabumi tidak sendiri dalam menghadapi badai ini.


Di balik kehancuran, ada harapan baru. Sukabumi akan bangkit, dengan tangan-tangan yang saling menggenggam dan tekad yang tak tergoyahkan. 

DPR Indonesia
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Previous ArticleKomisi VIII Dukung Penuh Pembangunan dan Kesejahteraan bagi Penyandang Disabilitas di Medan
Next Article Komisi X Dukung Penyediaan Data Akurat dan Inovasi Riset Nyata Bagi Kepentingan Nasional
Redaksi

Related Posts

Fraksi PKS Dukung Penuh Kebijakan Pro Rakyat Pemerintahan Presiden Prabowo

February 26, 2025

Terima Efisiensi Anggaran BPJPH, Komisi VIII Dorong Optimalisasi Sertifikasi Halal

February 6, 2025

Tidak Semua Daerah Mampu Bayar Gaji P3K Paruh Waktu

February 6, 2025
Berita Terkini

Ray Zulham: PERBATI Siapkan Petinju Indonesia Tembus Ring Olimpiade

June 30, 20257 Views

Menkop Budi Arie Pastikan Kopdes Merah Putih Dikelola Transparan

June 18, 20255 Views

Serahkan Ambulans, Pendekar 08 Harap Warga Serpong Utara Eratkan Silaturahmi

June 9, 20253 Views

Budi Arie di Framing Negatif, GRC ProJo Ajak Masyarakat Cerdas Pilah Informasi

May 19, 20252 Views

Bawaslu dan KPU Bungkam! Cuti Petahana AT-FM di PSU Banggai Diduga Tak Pernah Ada

May 4, 20254 Views
© 2025 Terkini.co
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?