Close Menu
Terkini.co
  • Nasional
  • DPR
  • MPR
  • DPD
  • Peristiwa
  • Polhukam

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Mitra Gojek Dapat Kemudahan Lewat Platform Bursa Kerja GoTo

December 18, 2025

Goto Bantu Mitra Driver Terdampak Bencana di Aceh dan Sumatra

December 5, 2025

Hakim MK Arsul Sani Harus Mundur Jika Terbukti Pakai Ijazah Palsu

October 19, 2025
Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook X (Twitter) Instagram
Terkini.co
Login
  • Nasional
  • DPR
  • MPR
  • DPD
  • Peristiwa
  • Polhukam
Terkini.co
Home»DPR»Komisi II Prihatin Efisiensi Anggaran Kemendagri Capai 57 Persen
DPR

Komisi II Prihatin Efisiensi Anggaran Kemendagri Capai 57 Persen

RedaksiBy RedaksiFebruary 3, 2025No Comments3 Mins Read0 Views
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda mengungkapkan keprihatinannya atas kebijakan efisiensi anggaran tahun 2025 di kementerian/lembaga, termasuk di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Efisiensi tersebut didasarkan pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tertanggal 22 Januari 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.

“Sebetulnya cukup menyedihkan karena efisiensi anggaran mencapai 57,42 persen. Sekarang DIPA Kemendagri tinggal Rp2,038 triliun, dari awalnya Rp4 triliun lebih. Namun, keputusan pemerintah melalui Inpres Presiden Prabowo Subianto ini merupakan respons terhadap kondisi perekonomian Indonesia saat ini,” ujar Rifqinizamy dalam rapat kerja Komisi II DPR RI dengan Mendagri dan jajarannya di Ruang Rapat Komisi II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2025).

Pihaknya menyadari bahwa kondisi ekonomi Indonesia tengah menghadapi tantangan berat. Pasalnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini telah mencapai Rp16.466 per USD, yang menurut Bank Dunia mendekati batas kritis ekonomi.

“Kita menyadari bahwa bangsa ini sedang menghadapi situasi yang tidak mudah. Tadi Mas Bimo bilang ke saya, ‘Mas, per detik ini rupiah kita Rp16.466 per USD, dan kalau tembus Rp16.700, menurut indikator ekonomi makro, kita sudah masuk kategori krisis ekonomi menurut World Bank’,” tambahnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, wajar jika pemerintah mengambil kebijakan efisiensi anggaran. Komisi II DPR RI akan menunggu revisi anggaran Kemendagri tahun 2025 setelah adanya penyesuaian yang disampaikan dalam rapat hari ini.

“Kami memahami langkah yang diambil Presiden Prabowo Subianto dalam melakukan efisiensi anggaran,” ungkap politisi dari Fraksi Partai NasDem ini.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan bahwa Kemendagri menjadi salah satu kementerian yang terkena efisiensi anggaran pada 2025. Selain berdasarkan Inpres Nomor 1 Tahun 2025, hal ini juga tertuang dalam Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025 tertanggal 24 Januari 2025 tentang Efisiensi Belanja K/L dalam Pelaksanaan APBN TA 2025.

Anggaran Kemendagri tahun 2025 mengalami efisiensi sebesar 57,46 persen atau sekitar Rp2,7 triliun lebih, dari total pagu awal Rp4,7 triliun. Dengan demikian, sisa pagu Kemendagri kini sebesar Rp2,038 triliun lebih.

Berdasarkan aturan tersebut, beberapa pos anggaran yang terkena efisiensi meliputi alat tulis kantor (90 persen), seremonial (56 persen), rapat dan seminar (45 persen), serta kajian dan analisis (51,50 persen).

Selain itu, efisiensi juga diterapkan pada diklat dan bimbingan teknis (29 persen), honor output kegiatan dan jasa profesi (40 persen), percetakan suvenir (75,90 persen), serta sewa gedung, kendaraan, dan peralatan (73,30 persen). Lisensi aplikasi turut diefisiensikan sebesar 27,60 persen, jasa konsultan 45,70 persen, bantuan pemerintah 16,7 persen, pemeliharaan dan perawatan 10,2 persen, perjalanan dinas 53,90 persen, peralatan mesin 28 persen, infrastruktur 34,3 persen, dan belanja lainnya 59,10 persen.

“Efisiensi anggaran ini tentu berdampak pada kegiatan fisik atau exercise di lingkungan kerja Kemendagri. Setidaknya, ada enam lingkup kerja setingkat sekretariat jenderal hingga direktorat jenderal yang mengalami pemangkasan anggaran. Bahkan, Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) menjadi salah satu unit kerja yang mengalami efisiensi anggaran cukup besar,” pungkasnya.

DPR RI Indonesia
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Previous ArticleGuatemala Tertarik Bergabung dalam Grup Kerja Sama Bilateral Indonesia
Next Article Atasi Kelangkaan, Sugeng Suparwoto Usul Pengecer LPG 3 Kg Terlembaga Secara Formal
Redaksi

Related Posts

Eddy Soeparno Ajak Anak Muda Dukung Kepemimpinan Prabowo Hadapi Krisis Iklim

September 8, 2025

Catatan Politik Bamsoet: Membarui Konstitusi Agar Negara Adaptif di Era AI-Post Truth

September 7, 2025

Orasi Ilmiah Eddy Soeparno: Perluas Reskilling dan Upskilling Pekerja Cegah Meluasnya PHK

September 6, 2025
Berita Terkini

Mitra Gojek Dapat Kemudahan Lewat Platform Bursa Kerja GoTo

December 18, 20250 Views

Goto Bantu Mitra Driver Terdampak Bencana di Aceh dan Sumatra

December 5, 20252 Views

Hakim MK Arsul Sani Harus Mundur Jika Terbukti Pakai Ijazah Palsu

October 19, 20255 Views

Aktivis 98 Tampung Aspirasi Lewat Gerakan #WargaPeduliWarga

September 28, 20254 Views

Pakar: Kewenangan Atribusi Menag RI Tidak Melawan Hukum

September 25, 20253 Views
© 2025 Terkini.co
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?