Setelah nyaris dua dekade tenggelam dari percaturan internasional, dunia tinju amatir Indonesia akhirnya kembali menemukan arah. Di bawah kepemimpinan Ray Zulham Farras Nugraha, Pengurus Besar Tinju Indonesia (PERBATI) resmi memulai langkah besar menuju panggung Olimpiade.
Tak tanggung-tanggung, Ray yang baru saja dipercaya sebagai Ketua Umum PERBATI menyatakan target utamanya: meloloskan petinju Indonesia ke Olimpiade Los Angeles 2028.
“Kita sudah terlalu lama vakum. 24 tahun tanpa petinju di Olimpiade adalah alarm. Sekarang waktunya bangkit, waktunya Indonesia kembali naik ring dunia,” tegas Ray saat konsolidasi nasional PERBATI di Jakarta yang dikutip pada Senin, 30 Juni 2026.
Kebangkitan PERBATI tak lepas dari pengakuan resmi dunia. Pada 18 Juni lalu, organisasi ini dinyatakan sah menjadi anggota World Boxing (WB), badan resmi tinju amatir internasional. Tak berhenti di sana, PERBATI juga akan resmi diterima sebagai anggota Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) pada 15 Juli mendatang.
“Ini bukan cuma soal keanggotaan. Ini adalah jalan menuju Olimpiade. Dulu kita di luar sistem. Sekarang kita sudah masuk jalur resmi,” ujar Ray.
Menyadari pentingnya pengalaman bertanding, Ray menekankan bahwa pengiriman petinju ke turnamen internasional akan menjadi prioritas utama dalam roadmap pembinaan PERBATI.
“Juara tidak lahir dari pelatnas semata. Mereka harus diasah lewat pertandingan internasional, diuji mental dan teknisnya. Kita akan kirim petinju ke berbagai negara mulai tahun ini,” kata Ray.
Menurutnya, sistem pembinaan yang berkelanjutan dan kompetitif adalah kunci untuk menembus prestasi dunia.
Satu hal lain yang menjadi perhatian adalah kualitas pelatih. PERBATI dalam waktu dekat akan menggelar penataran pelatih nasional dengan mendatangkan instruktur bersertifikat dari World Boxing dan program ini tidak dipungut biaya.
“Semua pelatih boleh ikut. Kita ingin semua daerah punya pelatih yang punya sertifikat internasional. Ini bukan soal elit, tapi soal membangun fondasi yang merata,” kata Ray.