Close Menu
Terkini.co
  • Nasional
  • DPR
  • MPR
  • DPD
  • Peristiwa
  • Polhukam

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

H Clinic Jadi Partner Terbaik Para CEO Untuk Jaga Vitalitas

September 10, 2025

H Clinic Andalkan Metode Modern Untuk Tingkatkan Vitalitas Pria

September 10, 2025

Eddy Soeparno Ajak Anak Muda Dukung Kepemimpinan Prabowo Hadapi Krisis Iklim

September 8, 2025
Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook X (Twitter) Instagram
Terkini.co
Login
  • Nasional
  • DPR
  • MPR
  • DPD
  • Peristiwa
  • Polhukam
Terkini.co
Home»DPR»I Nyoman Parta: Pendidikan Adil dan Merata adalah Kunci Bangun Masa Depan Indonesia yang Lebih Baik
DPR

I Nyoman Parta: Pendidikan Adil dan Merata adalah Kunci Bangun Masa Depan Indonesia yang Lebih Baik

RedaksiBy RedaksiDecember 7, 2024No Comments3 Mins Read0 Views
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Kesenjangan fasilitas pendidikan antara wilayah perkotaan dan pelosok menjadi perhatian serius Anggota Komisi X DPR RI I Nyoman Parta dalam kunjungannya bersama Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi X DPR RI ke Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (6/12/2024). Ketimpangan ini, sebutnya, dinilai menghambat pemerataan kualitas pendidikan, yang seharusnya menjadi prioritas untuk menciptakan generasi muda yang berdaya di masa depan.


Dalam tinjauan langsung, dirinya menemukan bahwa sekolah di pelosok NTT menghadapi keterbatasan infrastruktur. Tidak adanya laboratorium, perpustakaan, dan bahkan fasilitas dasar seperti toilet yang layak menjadi catatan penting. Sementara itu, sekolah-sekolah di perkotaan sudah memiliki fasilitas lengkap dan mendukung proses belajar-mengajar secara maksimal.


“Ini adalah kesenjangan yang sangat mencolok. Ketika anak-anak di kota belajar di ruang ber-AC dengan laboratorium modern, anak-anak di pelosok bahkan harus membawa kursi sendiri karena ruang kelas yang ada tidak memadai,” ungkap Nyoman Parta.


Menurut laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) NTT tahun 2023, sekitar 60 persen sekolah di wilayah pelosok masih kekurangan fasilitas dasar, sementara sekolah di wilayah perkotaan telah memenuhi 85 persen dari standar nasional pelayanan pendidikan.


Selain fasilitas, Nyoman Parta juga menyoroti distribusi guru yang tidak merata. Banyak sekolah di daerah terpencil kekurangan guru mata pelajaran penting seperti matematika dan sains. Beberapa sekolah bahkan hanya memiliki satu hingga dua guru untuk mengajar semua mata pelajaran.


“Ini menjadi tantangan serius. Bagaimana kita bisa berharap anak-anak di pelosok memiliki kompetensi yang sama dengan anak-anak di kota jika guru pun tidak tersedia?” katanya.


Pernyataannya ini dipertegas dengan adanya data Kemendikbudristek tahun 2023 yang menunjukkan bahwa perbandingan rasio guru terhadap siswa di kota adalah 1:20, sementara di pelosok, seperti di NTT bisa mencapai 1:40.


Oleh karena itu, Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu mendesak pemerintah untuk lebih serius menangani kesenjangan pendidikan ini. Ia pun mengusulkan agar alokasi anggaran harus diprioritaskan untuk membangun fasilitas yang layak di sekolah-sekolah pelosok.


Tidak hanya itu saja, ia mendorong agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu memberikan insentif tambahan untuk guru yang bersedia mengajar di daerah terpencil. Ia pun mengajak masyarakat setempat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan dan perawatan sekolah.


“Kita tidak bisa hanya membangun gedung di kota. Anak-anak di pelosok memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Pemerintah harus lebih fokus ke wilayah-wilayah yang selama ini terabaikan,” tegas Nyoman Parta.


Menutup pernyataannya, dirinya berharap pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto akan lebih sering turun ke daerah untuk melihat langsung realitas di lapangan. Baginya, pendidikan yang adil dan merata adalah kunci untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.


“Kesenjangan ini adalah masalah yang nyata. Tanpa tindakan konkret, anak-anak di pelosok akan terus tertinggal, dan ini adalah kegagalan kita sebagai bangsa,” pungkasnya. 

DPR Indonesia
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Previous ArticleKomisi VIII Harapkan Komunikasi Intens Antara Stakeholder dan Masyarakat, Hadapi Ancaman Bencana Alam di Sumut
Next Article Komisi VIII Komitmen Perjuangkan Transformasi Kelembagaan IAIN Menjadi UIN Sunan Kudus
Redaksi

Related Posts

Eddy Soeparno Ajak Anak Muda Dukung Kepemimpinan Prabowo Hadapi Krisis Iklim

September 8, 2025

Catatan Politik Bamsoet: Membarui Konstitusi Agar Negara Adaptif di Era AI-Post Truth

September 7, 2025

Orasi Ilmiah Eddy Soeparno: Perluas Reskilling dan Upskilling Pekerja Cegah Meluasnya PHK

September 6, 2025
Berita Terkini

H Clinic Jadi Partner Terbaik Para CEO Untuk Jaga Vitalitas

September 10, 20251 Views

H Clinic Andalkan Metode Modern Untuk Tingkatkan Vitalitas Pria

September 10, 20251 Views

Eddy Soeparno Ajak Anak Muda Dukung Kepemimpinan Prabowo Hadapi Krisis Iklim

September 8, 20250 Views

Catatan Politik Bamsoet: Membarui Konstitusi Agar Negara Adaptif di Era AI-Post Truth

September 7, 20250 Views

Orasi Ilmiah Eddy Soeparno: Perluas Reskilling dan Upskilling Pekerja Cegah Meluasnya PHK

September 6, 20250 Views
© 2025 Terkini.co
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?