Close Menu
Terkini.co
  • Nasional
  • DPR
  • MPR
  • DPD
  • Peristiwa
  • Polhukam

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

H Clinic Jadi Partner Terbaik Para CEO Untuk Jaga Vitalitas

September 10, 2025

H Clinic Andalkan Metode Modern Untuk Tingkatkan Vitalitas Pria

September 10, 2025

Eddy Soeparno Ajak Anak Muda Dukung Kepemimpinan Prabowo Hadapi Krisis Iklim

September 8, 2025
Facebook X (Twitter) Instagram
Facebook X (Twitter) Instagram
Terkini.co
Login
  • Nasional
  • DPR
  • MPR
  • DPD
  • Peristiwa
  • Polhukam
Terkini.co
Home»DPR»Komisi VII Desak BSN Jalankan Program Kerja 2025 Mengacu pada Astacita Presiden
DPR

Komisi VII Desak BSN Jalankan Program Kerja 2025 Mengacu pada Astacita Presiden

RedaksiBy RedaksiDecember 5, 2024No Comments3 Mins Read0 Views
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Komisi VII DPR RI mendesak Badan Standardisasi Nasional (BSN) untuk menjalankan program kerja 2025 secara optimal dengan mengacu pada Astacita Presiden Prabowo. Astacita tersebut, khususnya pada poin kedua (pembangunan berkelanjutan), ketiga (inovasi teknologi), kelima (penguatan ekonomi), dan keenam (ketahanan nasional). Selain itu, BSN diminta menyusun Peta Jalan Pengembangan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang mencakup tantangan dan hambatan yang dihadapi, baik dari sisi regulasi maupun anggaran.

“Peta jalan ini penting untuk memastikan arah pengembangan BSN ke depan lebih terencana. Selain itu, ada potensi BSN memberikan kontribusi besar ke negara, khususnya dalam meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor standardisasi,” ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) di Ruang Rapat Komisi VII, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024).

Evita juga menyoroti pentingnya memperbaiki regulasi terkait penyetoran dari pihak swasta yang memanfaatkan sertifikasi SNI. “Jika ada mekanisme yang jelas, BSN sebenarnya bisa mandiri tanpa bergantung pada APBN dan berkontribusi langsung terhadap pendapatan negara,” tambah Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.

Di kesempatan yang sama, Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, menyoroti kemungkinan adanya regulasi yang menghambat pelaksanaan tugas dan fungsi BSN. “Jika memang ditemukan pasal-pasal yang menghambat, kita harus segera melakukan evaluasi terhadap undang-undang yang berlaku. Komisi VII siap mendukung perbaikan tersebut,” tegasnya.

Sebagai lembaga yang bertanggung jawab di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian, BSN memiliki tugas utama untuk mengembangkan, menetapkan, dan memelihara Standar Nasional Indonesia (SNI) di berbagai sektor strategis. Meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global melalui penerapan SNI. Melindungi masyarakat dan lingkungan dengan memastikan produk-produk yang beredar sesuai standar mutu dan keselamatan.

Memberikan dukungan teknis kepada industri kecil dan menengah (IKM) dalam memenuhi persyaratan standardisasi. Menyelenggarakan sertifikasi melalui Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) dan Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen (LSSM).

Hingga kini, BSN juga menghadapi tantangan dalam memperluas penerapan SNI pada sektor strategis dan meningkatkan koordinasi dengan kementerian, lembaga, serta sektor swasta.

Tindak Lanjut dan Pengawasan

Dalam rapat tersebut, Komisi VII DPR RI juga meminta BSN untuk menindaklanjuti seluruh masukan yang disampaikan serta memberikan jawaban tertulis atas berbagai pertanyaan dalam waktu lima hari kerja.

“Pengawasan terhadap penggunaan anggaran dan realisasi program kerja tetap menjadi prioritas. Kami ingin memastikan bahwa setiap rupiah yang dialokasikan benar-benar menghasilkan manfaat maksimal bagi masyarakat dan ekonomi nasional,” tutup Evita.

Dengan anggaran yang disetujui dan dukungan dari DPR RI, diharapkan BSN mampu menjawab tantangan standardisasi di era globalisasi dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi Indonesia.

Komisi VII juga menyepakati pagu anggaran BSN untuk tahun anggaran 2025 sebesar Rp223.867.121.000. Komisi VII menekankan sejumlah langkah strategis untuk memperkuat peran dan kinerja BSN sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap standardisasi di Indonesia. 

DPR Indonesia
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Previous ArticleSetjen DPR Raih Penghargaan Kategori Utilitas BMN dalam Anugerah Reksa Bandha Kemenkeu
Next Article Komisi II Sampaikan Duka Cita atas Meninggalnya Petugas Penyelenggara Pilkada 2024
Redaksi

Related Posts

Eddy Soeparno Ajak Anak Muda Dukung Kepemimpinan Prabowo Hadapi Krisis Iklim

September 8, 2025

Catatan Politik Bamsoet: Membarui Konstitusi Agar Negara Adaptif di Era AI-Post Truth

September 7, 2025

Orasi Ilmiah Eddy Soeparno: Perluas Reskilling dan Upskilling Pekerja Cegah Meluasnya PHK

September 6, 2025
Berita Terkini

H Clinic Jadi Partner Terbaik Para CEO Untuk Jaga Vitalitas

September 10, 20251 Views

H Clinic Andalkan Metode Modern Untuk Tingkatkan Vitalitas Pria

September 10, 20251 Views

Eddy Soeparno Ajak Anak Muda Dukung Kepemimpinan Prabowo Hadapi Krisis Iklim

September 8, 20250 Views

Catatan Politik Bamsoet: Membarui Konstitusi Agar Negara Adaptif di Era AI-Post Truth

September 7, 20250 Views

Orasi Ilmiah Eddy Soeparno: Perluas Reskilling dan Upskilling Pekerja Cegah Meluasnya PHK

September 6, 20250 Views
© 2025 Terkini.co
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Sign In or Register

Welcome Back!

Login to your account below.

Lost password?